Pages

My Blog List

visitors

Sample Text

tv online

Links

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

animasi

tuntutlah ilmu sampai negeri cina

jam

animasi

Ilmu Itu Murah Maka Amalkanlah Ilmu Itu Murah Maka AmalkanlahIlmu Itu Murah Maka Amalkanlah Ilmu Itu Murah Maka Amalkanlah

apa pendapat anda tentang blog saya

banner

Powered By Blogger

music

Ads 468x60px

Followers

About Me

Foto saya
bandar lampung, bandar lampung, Indonesia

aniamsi

pengunjung

Featured Posts Coolbthemes

pencarian

Loading

Animasi

Instructions

About

Pages

Social Networks

Recomended

Minggu, 08 Januari 2012

Wafaa Bilal, Pria Irak yang Nekat Menanam Kamera di Kepalanya


Teknologi kamera video atau telepon seluler belum cukup untuk merekam kejadian unik dan mengesankan bagiWafaa Bilal.

Pria Irak yang juga profesor fotografi di New York University’s Tisch School of Arts, ingin merekam kehidupannya dari dua sisi sekaligus. Dan, muncullah ide tak masuk akal, menempelkan kamera pada tengkorak kepala.

Kamera dipasang menggunakan lempeng titanium di belakang kepalanya. Dengan begitu, ia dapat merekam gambar video secara real time segala sesuatu yang berada di sekelilingnya.

Kamera yang terpasang melalui operasi pada Desember 2010 itu, mampu mengambil sebuahfoto per menit. Kamera yang sama juga berfungsi sebagai pelacak tiap langkahnya lewatGPS.

Menurut Wafaa, ini ia lakukan demi kecintaannya terhadap seni. Semua gambarnya akan dijadikan sebuah program acara seni komtemporer di Museum Seni Doha, Qatar.

Meski mengakui operasi pemasangan di sebuah salon body piercing sangat menyakitkan, Wafaa senang karena dapat merekam kehidupan sehari-harinya. Pria yang melarikan diri dari negaranya pada 1991 memiliki pengalaman mengerikan yang berusaha dikenangnya.

“Bila mengingat peristiwa yang terjadi di kota Najaf yang penuh bom saat kami menyelamatkan diri, saya sangat ingin merekamnya,” katanya seperti dikutip BBC News. “Ada banyak hal yang menurut orang lain aneh dan tak menarik, tapi secara kolektif mereka membentuk mosaik cukup bagus dari kehidupan sehari-hari.”

Setelah ‘organ’ barunya terpasang, Wafaa mesti melakukan berbagai penyesuaian dalam keseharian. Selagi mandi, Wafaa harus menutupi kepalanya dengan topi transparan atau menjalani pemeriksaan keamanan lebih lama saat di bandara. Sang pacar tak keberatan dengan kelakuan anehnya dan tak memberlakukan jam malam bagi kamera di kepala Wafaa.

Awal tahun 2010, seniman ini juga mentato tubuhnya dengan gambar peta Irak, lengkapdengan lokasi korban warga Irak dan tentara Amerika Serikat. Kamera di kepalanya, menurut Wafaa, adalah proyek kecil di masa depan.

Namun langkah seniman ini terhenti setelah sebulan lebih menjalankan misinya. Tubuhnya menolak perangkat tersebut. Pada 3 Februari 2011, dokter melakukan operasi melepas perangkat kamera karena menimbulkan risiko infeksi. Menurut dokter, pemasangan tersebut menyebabkan gangguan dan rasa sakit meskipun diobati dengan antibiotik dan steroid.

Wafaa tak menyerah, lewat blognya ia menyatakan akan segera menggunakan kamera lagi segera setelah sembuh. Namun kali ini akan menggantungkan kamera bertali pada lehernya agar tetap merekam gambar.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About